Diunggah pada 25 Okt

Dalam berbisnis, masing-masing pemiliknya pasti memiliki teknik dalam memasarkan produk. Berusaha mempengaruhi calon pelanggan untuk membeli produk yang dijualnya. Secara tidak sadar, efek psikologis hadir pada setiap transaksi yang dilakukan. Biasanya berupa tampilan produk yang menarik, iklan yang ditawarkan, beragam diskon yang diberikan, sampai dengan penentuan harga psikologis atau psychological pricing.

Psychological pricing strategy adalah strategi yang digunakan untuk menentukan harga suatu produk yang dibuat menarik sehingga pelanggan akhirnya membeli produk tersebut. Strategi ini bertujuan untuk menarik pelanggan melalui sisi emosionalnya. Biasanya, harga psikologis diberlakukan oleh pemilik bisnis dengan menetapkan harga ganjil pada produknya. Penetapan harga ganjil ini akan membuat calon pelanggan berpikir bahwa harga yang ditawarkan lebih murah. Hal tersebut dikarenakan alam bawah sadar manusia memproses harga ganjil lebih murah daripada harga genap.

Salah satu strategi psikologi yaitu charm pricing. Charm pricing adalah strategi dalam menentukan harga psikologis yang melibatkan angka “9”, “99”, atau “999”. Dengan menggunakan charm pricing, maka harga yang sudah bulat akan diturunkan 1 rupiah yang akhirnya membuat calon pelanggan tertarik dan merasa bahwa harga tersebut lebih murah. Sebagai contoh, jika Anda memiliki produk seharga Rp 50.000, dengan menggunakan charm pricing maka harga yang akan diberikan untuk produk tersebut menjadi Rp 49.999. Alam bawah sadar akan melihat harga tersebut dan berpikir bahwa produknya hanya kisaran 40 ribu. Pelanggan akan cenderung melihat digit paling kiri untuk menentukan apakah harga tersebut lebih murah atau tidak.

Dalam penerapan charm pricing, berikut penjelasan mengapa penetapan harga psikologis bisa sangat menguntungkan dalam berbisnis :

  • Menghindari kerugian untuk keuntungan, maksudnya pelanggan akan cenderung berpikir lebih mengenai kerugian yang akan diterima. Rasa rugi memberikan efek sakit yang dapat teringat dan berupaya untuk mencari keuntungan. Contohnya, produk dengan harga Rp 29.999 membuat acuan nominalnya sebesar Rp 30.000 dan mendapatkan keuntungan Rp 1, hal tersebut cukup berarti bagi pembeli walau hanya untung 1 rupiah. Pemanfaatan unsur mendapat keuntungan dan menghindari kerugian ini sangat efektif dalam penetapan harga.
  • Mengabaikan digit terakhir, artinya pelanggan cenderung mengabaikan beberapa digit terakhir dalam melihat harga untuk produk yang akan dibelinya, membulatkan harga ganjil tersebut ke digit yang lebih rendah. Contoh produk dengan harga Rp 19.999 membuat pelanggan cenderung mengabaikan 999 terakhir dan membulatkan harga menjadi 19 ribu. 
  • Membandingkan harga, dalam mengambil keputusan dalam berbelanja, pelanggan sering melihat harga lain dengan produk sejenis sebagai perbandingan. Anda bisa melakukan komparasi dengan tetap menampilkan produk sejenis seharga asli, sehingga pelanggan bisa menentukan keputusan dalam berbelanja. Perbandingan tersebut membuat produk yang lebih murah cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dibeli.

Keuntungan penetapan harga psikologis ini adalah membuat pelanggan lebih tertarik untuk membeli, karena melibatkan alam bawah sadar mereka.  Strategi psikologis menimbulkan efek harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Anda bisa mulai dengan menentukan produk dan target dalam pemasarannya. Menetapkan suatu harga dapat mempengaruhi jumlah transaksi yang dilakukan pada bisnis Anda. Tertarik untuk mencoba strategi tersebut? Semoga berhasil!

Forward Together

Jl. R.A. Kartini No.Kav. 8, Cilandak Barat

Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12430

Terhubung dengan kami
Terms and PoliciesPrivacy Notice
© Grab 2010 - 2024